Jumat, 10 Agustus 2012

My first Kultum Tarawih, 21 Ramadhan 1433H

Inilah, teks yang sempat ku tulis sendiri, ku pahami dan terus ku ingat-ingat..
untuk kultum untuk yang pertama kali!!
terlalu singkat memang, tapi..ini baru permulaan kawan..
tunggu gebrakan selanjutnya..^_^


Assalamualaikum Wr. Wb
Innalhamdalillah nahmaduhu wanastaiinuhu wanastaghfiruhu wana’udzubillahi min syuruuri an fusinaa wamin sayyiaati a’maalinaa man yahdihillah wa laa mudilalahu wa man yudlilhu falaa haadiyalahu
Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalahu, Wa asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuuluhu, laa nabiyaa ba’da
Maasirol muslimin wal muslimat, sidang tarawih rahimakumullah
Pertama-tama dan yang paling utama, marilah kita panjatkan puja serta syukur kita kepada Allah SWT, yang tidak pernah hentinya memberikan kita berbagai macam nikmat, diantaranya yaitu nikmat iman, nikmat islam, serta nikmat sehat sehingga kita masih dapat hadir ditempat yang mulia ini dalam rangka melaksanakan salah satu kewajiban kita, yaitu shalat isya berjamaah dan insya Allah akan dilanjutkan dengan shalat sunnah tarawih dengan berjamaah pula.
Shalawat serta salam tak lupa, marilah kita haturkan kepada junjungan kita, nabiullah Muhammad SAW, suri tauladan sepanjang masa, yang telah membawa perubahan dari zaman yang jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan cahaya islam.
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah.
Perkenankanlah saya pada kesempatan ini untuk menyampaikan sedikit tausyiah yang semoga dapat bermanfaat bagi saya khususnya & bagi jemaah sekalian pada umumnya.
Kok kayaknya kaku banget yaa?
Agak santai aja ga papa ya buu?buu..?
Syaidina Ali pernah berkata, “UNDHUR MAA QOOLA WALAA TANDHUR MAN QOOLA”
Jangan lihat siapa yang berbicara, tapi lihat apa yang dibicarakan.
Semoga bapak-bapak, ibu-ibu dan teman-teman sekalian dapat mengambil yang baik2 dari apa yang akan saya sampaikan.
Tholabul ‘ilmi faridhotun ‘alaa kulli muslimin wal muslimat” yang artinya : Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim baik laki-laki ataupun perempuan.
Dan inilah yang Insya Allah akan saya jadikan tema kultum pada malam hari ini.
Dan untuk mengawalinya
..saya pengen nanya dulu nih..
Ke ibu-ibu nya aja deh..
Bu..Tau ga bu, bedanya shalatnya orang arab, dengan shalatnya kebanyakan orang indonesia?
Sekali lagi.. bedanya shalatnya orang arab, dengan shalatnya kebanyakan orang indonesia?
Ternyata ada bedanya lho bu..
Bedanya,
Klo orang Arab, pasti paham dengan apa yang mereka baca pas shalatnya, sedangkan kebanyakan orang indonesia belum tentu, bahkan banyak yang cuma sekedar ngulang hafalan tanpa tau apa sih maksudnya.
Pak..
Kira-kira nih pak..Dikira-kira aja nih..
Soalnya kan kita sama-sama belum pernah ketemu ma Nabi Muhammad SAW.
Kira-kira, nabi Muhammad paham atau engga dengan apa yang beliau baca pas shalatnya?
Pasti jawabannya “paham”
Ya karna sudah pasti Rasulullah SAW paham betul dengan apa yang beliau baca pas shalatnya.
إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ
sesungguhnya, sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar

jangan-jangan, ini nih yang membuat negara kita, yang katanya mayoritas penduduknya beragama islam, tapi semerawut gini.
Yaa gimana bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, paham aja kagak.
Begitu juga dengan membaca Al-Qur’an. Udah, ini mah kaga usah ditanya lagi yak..
Sudah pasti Rasulullah paham banget dengan bacaan Al-qur’an nya. Lha kita??
Yang berarti, fungsi dari Al-Qur’an sebagai petunjuk, pembeda, dsb belum tercapai dengan baik.
Buku petunjuk/pedoman orang islam engga pernah dipake, paham aja engga.
Al-qur’an ngasih petunjuk dengan ngasih larangan mencuri, ini mah selonong aja korupsi uang rakyat. Al-quran nyuruh kita untuk menghukum pencuri dengan potong tangan, lagi-lagi buku petunjuknya engga dipake, pencurinya Cuma ditahan, ruang tahanannya enak lagi. Gimana bisa kapok. Makin banyak yang korupsi iya.
Oke, tapi saya engga mau membahas terlalu jauh mengenai ini.
Kemarin, penceramah yang terdahulu pernah mnyampaikan, ada 5 hal yg harus kita lakukan utk menunjukkan keimanan kita kpd Al-qur’an, yaitu membacanya, memahaminya, menghayatinya, mengamalkannya, dan menyampaikannya.
Membaca al-qur’an seperti yang kemarin yang telah disampaikan, harus dengan ilmu tajwid.
Memahami, harus dengan ilmu nahwu shorof, bayan,  mantek, dsb.
Paham itu penting lho pak..
Orang bisa nyanyi lagu butet sambil ketawa-ketawa pak karna ga paham maksud lagunya. Padahal itu lagu sedih.
Berarti kalau mau paham al-qur’an harus jadi ahli ilmu nahwu shorof, bayan n mantek dulu dong?
Engga juga pak, ada alternatif lain. Yaitu bertanya kepada ahlinya langsung, apa sih maksudnya ayat ini, ayat itu, dsb.
Bisa juga menghadiri majelis ta’lim. Pas materinya tafsir quran misalnya.
Yang sementara ini ada, pengajian selalu sepi. Banyak yang udah lupa, kalau nuntut ilmu itu wajib sejak dari buaian hingga liang lahat.
Yuk kita sama-sama lagi sadari, bahwa menuntut ilmu itu wajib. Dan ayo, terus tuntut ilmu.
Penuhi majelistaklim2, pengajian-pengajian.
Oia, dan satu hal lagi yang mungkin harus saya tekankan..
Yuk, sama2 kita naik ke level yang selanjutnya.
Kalau mungkin, sebelumnya kita shalat Cuma sekedar ngulang hafalan tanpa tau maksudnya, yuk kita naik level jadi membaca dengan pemahaman, begitu juga dengan membaca Al-qur’an.
Kuncinya apa?
Menuntut ilmu.

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan.
Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya jika ada yang kurang berkenan.
Yang benar hanya datang dari Allah SWT, dan kesalahan-kesalahan, mutlak datangnya dari saya pribadi.
Wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamualaikum wr. wb

1 komentar:

  1. ALhamdulillah, Sukses ya Bg. ^_^
    Semoga Allah SWT selalu memudahkan urusan Mu dan Keluarga. Aamiin

    BalasHapus